BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
A. Bio Listrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh kita berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Seperti listrik dirumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl2, sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein.
B.
Bio Optik adalah
Menilik kata biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan
makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, sedangkan
optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau
berkas sinar. secara spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika fisis.
Fokus utama di biooptik adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu
mata.
C. Radio Aktivitas
adalah
Suatu zat radioaktif (radioactive substance) dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang memiliki sifat untuk mengemisikan radiasi secara spontan yang
mampu berjalan melewati lembaran-lembaran logam dan zat-zat lain yang tak
tembus terhadap cahaya. Radiasi tersebut berlaku dengan cara yang sama seperti pada
cahaya terhadap suatu pelat fotografi, menyebabkan fluoresensi bertanda dalam
zat-zat tertentu dan memberikan konduktivitas listrik pada udara. (Chadwick,
1921)
D. Perawatan
Alat kesehatan yang berbahan Logam, Kaca dan karet.
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada
peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi,
atau menggunakan bahan kimia.
II.
Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang biolistrik, Bio Optik, Radio Aktivitas serta tata cara perawatan Alat kesehatan yang berbahan Logam, Kaca dan Karet di dalam ilmu kesehatan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang biolistrik, Bio Optik, Radio Aktivitas serta tata cara perawatan Alat kesehatan yang berbahan Logam, Kaca dan Karet di dalam ilmu kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
I.
Cara Kerja Menurut
Teori
A.
Biolistrik
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
B.
Bio
Optik
Berpangkal
pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus, berkas-berkas cahaya
disebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini
dapatlahmelukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika. Misalnya
untuk rumus cermindan lensa :f = focus = titik apib = jarak bendav = jarak
bayanganHukum Willebrord Snelius (1581 -1626) :n = indeks biasi = sudut datangr
= sudut bias (refraksi) 1. Optika FisikGejala cahaya seperti dispersi,
interferensi dan polasisasi tidak dapat di jelaskan malui metodeoptika
geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri
fisik daricahaya tersebut. Sir Isaac Newton (1642-1727), cahaya itu
menggambarkan peristiwa cahayasebagai sebuah aliran dari butir-butir kecil
(teori korpuskuler). Sedangkan dengan menggunakanteori kwantum yang dipelopori
Plank (1858-1947), cahaya itu terdiri atas kwanta atau foton-foton, tampaknya
agak mirip dengan teori Newton yang lama itu. Dengan menggunakan teoriMax Plank
dapat menjelaskan mengapa benda itu panas apabila terkena sinar.Thomas Young
(1773-1829) dan August Fresnel (1788-1827), dapat menjelaskan bahwa cahayadapat
melentur berinterferensi. James Clark Mexwell (1831-1879) berkebangsaan
Skotlandia,dari hasil percobaannya dapat menjelaskan bahwa cepat rambat cahaya
(3 X 10 m/detik)sehingga berkesimpulan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik.Huygens ( 1690) menganggap cahaya itu sebagai gejala gelombang
dari sebuah sumber cahayamenjalarkan getaran-getaran ke semua jurusan. Setiap
titik dari ruangan yang bergetar olehnyadapat dianggap sebagai sebuah pusat
gelombang baru. Inilah prinsip dari Huygens yang belumbisa menjelaskan
perjalanan cahaya dari satu medium ke medium lainnya. Dari hasil
percobaanEinstein (1879-1955) dimana logam di sinari dengan cahaya akan
memancarkan electron (gejalafoto listrik). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
cahaya memiliki sifat fartikel dan gelombangmagnetic.Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa cahaya mempunyai sifat materi (partikel) dan
sifatgelombang.Macam-macam Bentuk Lensa
C.
Radio Aktivitas
sifat beberapa unsur atau yg dapat
secara spontan memancarkan zarah sinaran radiasi atau sinar gama melalui
penghancuran inti atom.
Radioaktivitas merupakan
karakteristik dari suatu inti atom. Inti tersebut, dan dengannya sebuah atom
sebagai suatu keseluruhan, mengalami perubahan spontan yang dikenal sebagai
radioaktif atau transformasi inti dan disebut juga dengan peluruhan (decay)
atau disintegrasi. Energi yang dilepaskan per transformasi inti dan ditangani
sebagai radiasi inti, sebagai suatu kaidah, kira-kira 103 hingga 106
kali lebih tinggi daripada energi yang dilepaskan per atom yang terlibat dalam
reaksi kimia. (Lowenthal dan Airey, 2004)
D.
Perawatan
Alat kesehatan yang berbahan Logam, Kaca dan karet.
Sterilisasi dapat terlaksana sesuai
dengan tujuan yang diinginkan yaitu mikroorganisme dapat dibunuh dan peralatan
tetap baik, untuk sementara itu perlu mengetahui:
1. Macam peralatan manakah yang akan
disuci hamakan
Seperti alat-alat yang digunakan
untuk medis atau oprasi sangat diharusk, alat-alat yang disterilkan adalah yang
berbahan jenis: logam, kaca, baku kain,plasti, dan karet.
2. Metode sterilisasi manakah yang akan
dipakai misalnya dengan mengunakan metode fisika dan metode kimia
BAB III
PEMBAHASAN
A.
BIO LISTRIK
Transmisi sinyal biolistrik (TSB)
mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan
isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa
tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain.
Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti
gelombang pada permukaan air. Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan
dengan memasang beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat
listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan.
Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang
beberapa elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat
untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya. Bio-listrik
adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua
daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya
listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh
kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup
ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya
mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Dengan
demikian daya listrik hidup yang tertimbun di dalam pusat akal sebagai potensi
hanya dapat mengalir dan menjadi amal atau gerakan apabila ia di tuntut untuk
berbuat demikian.
Meridian (akupunktur)
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit, sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh adalah jaringan darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan jaringan meridian tidak terlihat walaupun nyata. Dalam ilmu kedokteran modern, rahasia teori jalur energi meridian ini masih belum terungkap karena saat ini belum ada alat yang bisa mendeteksinya, akan tetapi teori ini sudah dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
Fenomena teori meridian mungkin sama dengan keberadaan nyawa pada mahluk hidup. Keberadaan nyawa sangat penting bagi kehidupan tapi belum ada yang bisa mengungkap rahasia keberadaannya. Jadi Keberadaan meridian belum dapat dibuktikan secara fisik menurut ilmu kedokteran, walaupun riset telah menunjukkan bagaimana transmisi dari informasi dari chi dapat berhubungan di bagian-bagian internal manusia.
Keuntungan Berlatih Senam Pernafasan Bio Energy NAQS-ALIF LAM MIM
1. Tidak akan mudah merasa lelah.
2. Tidak akan mudah terserang oleh suatu penyakit.
3. Sembuh dari berbagai macam penyakit yang sedang diderita
4. Sinergis dan mempercepat proses penyembuhan medik.
5. Tidak akan mudah terkena stres dan penyakit kejiwaan lainnya.
6. Memperkecil kemungkinan terkena serangan jantung maupun stroke.
7. Memperlambat proses penuaan kulit.
8. Mempertahankan keindahan buah dada, muka dan perut.
9. Mempercepat proses penyembuhan luka, baik luka di luar maupun di dalam tubuh.
10. Memberikan ketenangan batin serta meningkatkan kepercayaan diri.
11. Meningkatkan stamina, pertumbuhan dan kecerdasan anak.
12. Dan lain-lain
a). HUKUM ATAU RUMUS DALAM BIOLISTRIK
Ada
beberapa hukum yang berkaitan dengan biolistrik diantaranya:
Ø Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Ø Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu
tertentu akan menimbulkan panas.
Macam-macam
gelombang arus listrik
b). MACAM-MACAM GELOMBANG YANG
TERDAPAT DALAM
BIOLISTRIK
Gelombang
arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang
saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1.
Arus bolak balik/sinosuidal
2.
Arus setengah gelombang
3.
Arus setengah penuh
4.
Arus searah murni
5.
Faradik
6.
Sentakan faradik
7.
Sentakan sinosuidal
8.
Galvanik yang interuptus
9. Arus gigi gergaji
B. BIO OPTIK
> Komponen Indera Penglihatan
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap dan terang tergantung atas penglihatan seseorang. Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan :
1. Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak
2. Mata memfokuskan bayangan pada retina
3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
> Komponen Indera Penglihatan
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap dan terang tergantung atas penglihatan seseorang. Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan :
1. Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak
2. Mata memfokuskan bayangan pada retina
3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
Bagian-bagian Mata
Bagian-bagian pada mata terdiri dari :
Retina
Terdapat rod (batang) dan kones (kerucut). Fungsi rod untuk melihat pada malam hari sedangkan kone untuk melihat siang hari. Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf optikus. [dijelaskan lebih lanjut di bagian 02]
Terdapat rod (batang) dan kones (kerucut). Fungsi rod untuk melihat pada malam hari sedangkan kone untuk melihat siang hari. Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf optikus. [dijelaskan lebih lanjut di bagian 02]
Fovea sentralis
Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning).
Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning).
Kornea dan lensa
Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan dengan jari jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai jarak.
Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan dengan jari jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai jarak.
Pupil
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya.
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya.
Analogi Mata dan Kamera
Sistem optik mata serupa dengan
kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena :
a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar
b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi
c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1
e. Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris
f. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi
g. Tekanan bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20 mmHg
h. Tiap mata dilindungi oleh tulang
i. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak.
j. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan bola mata (m=muskulus = otot).
a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar
b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi
c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1
e. Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris
f. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi
g. Tekanan bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20 mmHg
h. Tiap mata dilindungi oleh tulang
i. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak.
j. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan bola mata (m=muskulus = otot).
i. M. rektus medialis = menarik
bola mata ke dalam
ii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping
iii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas
iv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawah
v. M. obligus inferior = memutar ke samping atas
vi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam.
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus (mata juling). Ada tiga macam strabismus yaitu strabismus horizontal, vertical dan torsional.
ii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping
iii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas
iv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawah
v. M. obligus inferior = memutar ke samping atas
vi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam.
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus (mata juling). Ada tiga macam strabismus yaitu strabismus horizontal, vertical dan torsional.
DAYA AKOMODASI
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap demikian pula bola mata (diameter bola mata 20 – 23 mm). kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek di sebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata / lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin berkurang.
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap demikian pula bola mata (diameter bola mata 20 – 23 mm). kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek di sebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata / lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin berkurang.
Korelasi antara jarak titik
dekat dengan berbagai usia
Umur (th) Titik dekat (cm)
10 >>>>> 7
20 >>>>> 10
30 >>>>> 14
40 >>>>> 22
50 >>>>> 40
60 >>>>> 200
Umur (th) Titik dekat (cm)
10 >>>>> 7
20 >>>>> 10
30 >>>>> 14
40 >>>>> 22
50 >>>>> 40
60 >>>>> 200
Jarak terdekat dari benda agar
masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada “titik dekat”
punktum proksimum. Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P (dalam
meter) maka disebut Ap (akisal proksimum); pada saat ini mata berakomodasi
sekuat-kuatnya (mata berakomodasi maksimum). Jarak terjauh bagi benda agar
masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik
jauh/punktum remotum. Jarak punktum remotum terhadap mata dinyatakan r (dalam
meter) maka disebut Ar (Aksial Proksimum); pada saat ini mata tidak
berakomodasi/lepas akomodasi. Selisih A dengan Ar disebut lebar
akomodasi, dapat dinyatakan :
Ac = Ap – Ar
Ac =lebar akomodasi yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas akomodasi maksimal.
Ac = Ap – Ar
Ac =lebar akomodasi yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas akomodasi maksimal.
Secara empiris A = 0,0028 (80 th
– L) dioptri L = umur dalam tahun
Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop. Presbiop ini bukan merupakan cacat penglihatan. Ada satu dari sekian jumlah orang tidak mempunyai lensa mata . Mata demikian disebut mata afasia.
Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop. Presbiop ini bukan merupakan cacat penglihatan. Ada satu dari sekian jumlah orang tidak mempunyai lensa mata . Mata demikian disebut mata afasia.
C.
RADIO AKTIVITAS
kita
harus memahami definisi dari radioaktivitas. Radioaktivitas menurut definisi
dari Herman Chamber dalam bukunya yang berjudul Health Physics Introduction
adalah Transformasi - transformasi inti - inti (nuklir) yang terjadi secara
spontan dan menyebabkan terbentuknya unsur - unsur baru. Transformasi ini
disertai dari salah satu dari beberapa mekanisme yang berbeda yaitu emisi
partikel alfa, emisi partikel beta dan positron serta penangkapan elektron orbital.
Masing - masing dari mekanisme yang terjadi mungkin disertai emisi partikel
gama namun mungkin juga tidak.
Berbagai cara transformasi
radioaktif ditentukan oleh dua faktor yaitu
1. Ketidakstabilan inti. Yaitu apakah
rasio netron terhadap proton terlalu tinggi atau terlalu rendah
2. Hubungan massa - energi antara inti
atom induk (parent nucleus), inti atom anakan (daughter nucleus)
serta partikel yang dipancarkan
Pada
tulisan saya ini, saya akan membahas salah satu emisi radioaktivitas yaitu
emisi pertikel alfa, sedangkan untuk yang lain insya Allah akan dibahas
pada tulisan saya yang berikutnya.
Emisi Partikel Alfa
Partikel
alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 netron atau identik dengan inti
helium. Partikel ini sangat masif dan berenergi tinggi serta dipancarkan
dari inti isotop radioaktif yang memiliki rasio netron terhadap proton yang
terlalu rendah.
84210Po ----------------> 24He
+ 82206Pb
Pada
contoh tentang peluruhan Polonium diatas dapat dilihat bahwa rasio netron
terhadap proton dari polonium adalah 1.5 : 1 . Namun setelah mengalami
peluruhan dengan menembakkan partikel alfa, maka dihasilkan unsur Pb-82 yang
stabil dengan rasio netron terhadap proton 1,51 : 1
Suatu inti
yang memancarkan partikel alfa, terkadang meninggalkan keadaan eksitasi pada
inti anakan, yang kemudian menghasilkan emisi sinar gamma untuk mengembalikan
inti pada keadaan dasar (stabil). Seperti contoh yang terjadi pada tranformasi
inti 226Ra menjadi 222Rn dimana energi partikel alfa
sebesar 7.77 MeV dipancarkan sehingga mengghasilkan inti 222Rn yang
stabil. dan energi partikel alfa sebesar 4,591 MeV dipancarkan dan meninggalkan
keadaan tereksitasi yang kemudian kembali ke keadaan stabil dengan sebelumnya
memancarkan sinar gamma sebesar 0.186 MeV.
Yang
menjadi misteri menurut Fisika Klasik, partikel alfa tidaklah memiliki cukup
energi untuk keluar dari potensial barier inti. Hal ini diketahui setelah
radius inti dapat ditentukan melalui Eksperimen Hamburan Rutherford
sehingga memungkinkan diketahuinya tinggi potensial barier pada inti atom yang
ternyata memiliki energi yang lebih tinggi dari energi partikel alfa yang mampu
diamati dalam eksperimen. Pemecahan atas masalah ini muncul dalam
mekanika kuantum yakni sebuah partikel alfa dapat terlepas dari sumur potensialnya
melalui efek terobosan kuantum.
Partikel
alfa, karena memiliki muatan listrik dan massa yang relatif besar
menyebabkan partikel ini memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam menembus
bahan dan menjadi cepat kehilangan energi di udara. Sehelai kertas tisu bahkan
kulit mati tsudah cukup tebal untuk menyerap semua radiasi alfa yang keluar
dari bahan - bahan radioaktif.
Ini
mengakibatkan radiasi alfa yang berasal dari sumber - sumber di luar tubuh
bukan merupakan sebuah bahaya. Namun akan menjadi bahaya jika isotop -isotop
pemancar alfa tersebut terendap secara internal (di dalam tubuh) seperti
terhirup, tertelan, atau bahkan terserap ke dalam aliran darah. Sehingga tidak
ada lagi shielding effect berupa lapisan terluar kulit mati.
Ini dapat menyebabkan radiasi alfa tersebut dihamburkan pada jaringan
hidup, sehingga berakibat toksin, yakni menimbulkan resiko kanker,
khususnya setelah diketahui bahwa radiasi alfa dapat menyebabkan kanker paru -
paru ketika sumber radiasi alfa tak sengaja terhisap.
Muatan
positif dari partikel alfa sangat berguna dalam industri. Misalnya, radium-226
dapat digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan memasukkan jumlah kecil
radium ke daerah yang terkena tumor. Polonium-210 berfungsi sebagai alat static
eliminator dari paper mills di pabrik kertas dan industri lainnya.
Beberapa Detektor asap memanfaatkan emisi alfa dari americium-241untuk membantu
menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan alarm saat kebakaran.
D. PERAWATAN
ALAT KESEHATAN YANG BERBAHAN LOGAM, KACA DAN KARET
a)
STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KARET ( Hand Schoen)
Hand
schoen atau Sarung tangan dapat disterilkan dengan uap formalin atau dengan
otoklaf. Sebelum sarung tangan disterilkan, terlebih dahulu harus dibersihkan
dengan jalan mencuci dengan air dan sabun. Sarung tangan yang terkena nanah,
setelah dicuci bersih,dibersihkan lagi dengan lison 0,5% atau larutan betadin (
1 gelas air ditambah 1 sendok teh betadin ). Setelah dibilas dengan air bersih,
keringkan dan periksa apakah ada yang bocor atau tidak. Yang bocor dipisahkan.
Sarung tangan yang telah bersih itu dikiringkan dengan kain bersih, baik luar
maupun dalamnya. Setelah kering, bagian luar dan dalam diberi talk, dilipat,
dan dimasukkan sepasang (kiri dan kanan) kedalam kantong sarung tangan, dengan
terlebih dahlu diberi ukuran dan dimasukkan pula tambahan talk yang dibungkus
dengan kasa kecil.
Bila
hendak memakai uap formalin, sarung tangan yang telah siap, dimasukkan kedalam
tromol atau stoples, lalu dimasukkan beebrapa tablet formalin. Sarung tangan
baru suci hama (steril) setelah terkena uap formalin paling sedikit 24 jam.
Sebaiknya disediakan beberapa buah stoples atau tromol agar selalu ada sarung
tengan yang steril. Sarung tangan dapat pula dimasukkan ke dalam otoklaf untuk
disterilkan.
b). STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU
LOGAM
Alat
yang terbuat dari logam sebelum disteril dicuci terlebih dahulu. Perbiasakan
segera mencuci alat-alat begitu selesai memakainya, agar kotoran yang melengket
mudah dibersihkan. Alat-alat logam peperti jarum suntik, pinset, gunting, jarum
oprasi, scapel blede maupun tabung reaksi mula-mula dibersihkan terlebih dahulu
kemudian dibungkus dengan kain gaas. Setelah itu menggunakan metode pemanasan
secara kering, agar suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1-2 jam,
kemudian didiamkan agar suhu turun perlahan-lahan
c). STERILISASI TERHADAP BAHAN
BAKU KACA
Sterilisasi
bahan baku kaca sama dengan sterilisasi logam yaitu dengan menggunakan
pemanasan kering, selain itu bahan baku kaca juga sering disterilisasi dengan
menggunakan metode radiasi karena bahan baku kaca banyak menyerap bahan kaca
sehingga sterilisasi dengan radiasi sangat efektive, pelaksanaanya yaitu alat
bahan baku kaca dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang melekat kemudian
keringkan dengan udara setelah kering alat bahan baku kaca dimasukan ketempat
elektronik yaitu dengan katoda panas (emisi termis) yang mengeluarkan sinar
ultraviolet kemudian sinari kaca tersebut dengan sinar ultraviolet dengan
kekuatan kurang lebih 2500 s/d 2600 angstrom sehingga spora dan bakteri yang
melekat pada alat tersebut dapat terbakar.